Minggu, 31 Maret 2013

Mengembangkan Moral pada Masa Remaja



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah periode di mana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Perubahan inilah yang seringkali mendasari sikap “pemberontakan” remaja terhadap peraturan atau otoritas yang selama ini diterima bulat-bulat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan tahap-tahap perkembangan moral?
2.      Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja?
3.      Bagaimana upaya mengembangkan moral remaja?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dan tahap-tahap perkembangan moral.
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja.
3.      Mengetahui upaya yang bisa dilakukan untuk mengembangkan moral remaja.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan tahap-tahap Perkembangan Moral
Istilah moral berasal dari kata Latin "mos" (Moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral.
Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya. Tidak kalah pentingnya, sekarang remaja harus mengendalikan perilakunya sendiri, yang sebelumnya menjadi tanggung jawab orang tua dan guru.
Menurut Kohlberg tahap-tahap perkembangan moral sebagai berikut:
1.      Taraf prakonvensional
Anak telah memiliki sifat responsive terhadap peraturan dan cap baik dan buruk, hanya cap tersebut berdasarkan dengan enak dan tidak enak, suka dan tidak suka, kala jahat dihukum kalau baik diberi hadiah. Pada taraf ini terdiri dari dua tahapan yaitu :
1)      Punishment and obedience orientation/ Orientasi kepatuhan dan hukuman. Akibat-akibat fisik suatu perbuatan menentukan baik buruknya, tanpa menghiraukan arti dan nilai manusiawi dari akibat tersebut. Anak hanya semata-mata menghindarkan hukuman dan tunduk kepada kekuasaan tanpa mempersoalkannya
2)      Instrument-relativist orientation/ Orientasi minat pribadi. Akibat dalam tahap ini beranggapan perbuatan yang benar adalah perbuatan yang merupakan cara atau alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dipandang seperti hubungan di pasar (jual-beli).
2.      Conventional Level (taraf Konvensional)
Pada taraf ini mengusahakan terwujudnya harapan-harapan keluarga, kelompok atau bangsa bernilai pada dirinya sendiri. Anak tidak hanya mau berkompromi, tapi setia kepadanya, berusaha mewujudkan secara aktif, menunjukkan ketertiban dan berusaha mewujudkan seara aktif, menunjang ketertiban dan berusaha mengindentifikasi diri mereka yang mengusahakan ketertiban sosial. Dua taraf ini adalah :
1)      Tahap interpersonal corcodanc/ Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas. Perilaku yang baik adalah yang menyenangkan dan membantu orang lain serta yang disetujui oleh mereka. Pada tahap ini terdapat banyak konformitas terhadap gambaran stereotip mengenai apa itu perilaku mayoritas atau “alamiah”. Perilaku sering dinilai menurut niatnya, ungkapan “dia bermaksud baik” untuk pertama kalinya menjadi penting. Orang mendapatkan persetujuan dengan menjadi “baik”.
2)      Tahap law and order, orientation/Orientasi hukuman dan ketertiban. Otoritas peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dan pemeliharaan ketertiban social dijunjung tinggi. Tingkah laku disebut benar, bila orang melakukan kewajibannya, menghormati otoritas dan memelihara ketertiban social.
3.      Postoonventional level (taraf sesudah konvensional)
Pada taraf ini seorang berusaha mendapatkan perumusan nilai-nilai moral dan berusaha merumuskan prinsip-prinsip yang sah ( valid) dan yang dapat diterapkan entah prinsip itu berasal dari otoritas orang atau kelompok yang mana. Tahapannya adalah :
1)      Sosial contract orientation/ Orientasi kontrak sosial. Orang mengartikan benar salahnya suatu tindakan atas hak-hak individu dan norma-norma yang sudah teruji dimasyarakat. Disadari bahwa nilai-nilai yang bersifat relative, maka perlu ada usaha untuk mencapai suatu consensus bersama.
2)      The universal ethical principle orientation/ Prinsip etika universal. Benar salahnya tindakan ditentukan oleh keputusan suara nurani hati. Sesuai dengan prinsip prinsip etis itu bersifat abstrak. Pada intinya prinsip etis itu adalah prinsip adalah keadilan, kesamaan hak, hak asasi, hormat pada harkat ( nilai ) manusia sebagai pribadi.

Hal penting lain dari teori perkembangan moral Kohlberg adalah orientasinya untuk mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan yang dibedakan dengan tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata. Semakin tinggi tahap perkembangan moral sesorang, akan semakin terlihat moralitas yang lebih mantap dan bertanggung jawab dari perbuatan-perbuatannya.

B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja
1.      Kurangnya perhatian dan pendidikan agama oleh keluarga.
Orang tua adalah tokoh percontohan oleh anak-anak termasuk didalam aspek kehidupan sehari-hari tetapi didalam soal keagamaan hal itu seakan-akan terabaikan. Sehingga akan lahir generasi baru yang bertindak tidak sesuai ajaran agama dan bersikap materialistik.
2.      Disiplin yang diberikan orang tua.
·         Orang tua yang menonjolkan kekuasaan dalam mendisiplinkan remaja, dapat melemahkan perrkembangan moral remaja.
·         Orang tua yang menetapkan disiplin penarikan cinta menimbulkan pengaruh buruk bagi perkembangan remaja.
·         Disiplin yang dilakukan acak, jarang mempengaruhi perkembangan moral remaja.
·         Perasan kasih sayang yang diberikan orang tua melalui tingkah laku yang ramah hangat akan membawa dampak positif bagi perkembangan moral.
3.      Pengaruh lingkungan yang tidak baik.
Kebanyakan remaja yang tinggal di kota besar menjalankan kehidupan yang individualistik dan materialistik.
4.      Tekanan psikologi yang dialami remaja. Beberapa remaja mengalami tekanan psikologi ketika di rumah diakibatkan adanya perceraian/ pertengkaran orang tua yang menyebabkan si anak tidak betah di rumah dan mencari pelampiasan.
5.      Gagal dalam studi/pendidikan.
Remaja yang gagal dalam pendidikan atau tidak mendapat pendidikan, mempunyai waktu senggang yang banyak, jika waktu itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, bisa menjadi hal yang buruk ketika dia berkenalan dengan hal-hal yang tidak baik untuk mengisi kekosongan waktunya.
6.      Peranan Media Massa.
Remaja adalah kelompok atau golongan yang mudah dipengaruhi, karena remaja sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan mudah untuk meniru atau mencontoh.
7.      Perkembangan teknologi modern.
Dengan perkembangan teknologi modern saat ini seperti mengakses informasi dengan cepat, mudah dan tanpa batas juga memudahkan remaja untuk mendapatkan hiburan yang tidak sesuai dengan mereka.

C.     Upaya mengembangkan moral remaja
Upaya yang dapat dilakukan orang tua, guru dalam mengembangkan moral remaja:
a.       Menciptakan kelas sebagai lingkungan yang membuat siswa hidup hormat menghormati.
b.      Memberi siswa kesempatan mengemukakan pendapat dalam aturan kelas.
c.       Memberi hukuman yang sesuai dengan pelanggaran.
d.      Memberi kesempatan siswa bekerja dalam kelompok.
e.       Membuat anak memikirkan perasaan orang lain dengan kegiatan bercerita atau beriskusi tentang pengalaman sehari-hari.
f.       Membuat permainan peran dalam kehidupan sehari-hari
g.      Mengadakan kesempatan untuk mendengarkan jawaban siswa tentang perkembangan moral.
h.      Jangan memberikan penilaian terhadap perkembangan moral atas dasar tingkah laku setiap orang.



BAB III
Kesimpulan

Moral diartikan dengan ajaran kesusilaan, tabiat, atau kelakuan. Dunia remaja merupakan suatu tahap yang kritikal didalam kehidupan manusia, yaitu peralihan dari dunia anak-anak menuju ke dunia dewasa. Di tahapan ini seseorang memulai untuk mencari identitas dan penampilan diri. Bahkan pakar psikologi mengistilahkan dunia remaja sebagai “emotional age” (umur emosi).
Peranan orangtua atau pendidik sangat besar dalam memberikan alternatif jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya. Orangtua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh dan memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat sang remaja tambah bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban di luar lingkaran orangtua dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika “lingkungan baru” memberi jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang diberikan oleh orangtua.

Romdan Kurniawan



REFERENSI

Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa Isawidayanti dan Soedjarwo. Jakarta:Erlangga
Mappiare, Drs.Andi, 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
http://www.anakciremai.com/

Grup Kami HeroShop
http://romdankurkur.blogspot.com/2014/11/heroshop-tongsis-tomsis-lensa-fisheye.html

2 komentar:

Ada barang baru n barang lama turun harga :)
Buat semua hp, gadget, smartphone, laptop, tablet, dll

makro wide fisheye (3in1) jepit clip cuma 125rb
makro wide magnet cuma 80rb
makro wide clip cuma 90rb
fish eye clip cuma 100rb
tele tripot holder 225rb
tongsis 125rb
dan produk terbaru kami
FISH EYE 235derajat cuma 170rb

hub sms dan whatsapp 085746668989
pin bbm 24b269b5
kunjungi juga blog kami
http://romdankurkur.blogspot.com

4 Mei 2014 pukul 10.15

Artikel nya bagus untuk referensi

26 Februari 2020 pukul 08.06

Posting Komentar

romdankurkur itu Romdan