Sabtu, 19 Oktober 2013

Teori Biaya Produksi


BAB I
PENDAHULUAN

       Latar Belakang Masalah
                   Biaya merupakan faktor penting dalam suatu kepentingan bisnis. Dengan  mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu produksi, maka kita dapat menghitung jumlah laba yang diperoleh. Hal ini, karena laba dihitung dari jumlah pendapatan dikurangi biaya.

       Rumusan Masalah
1.      Apakah biaya produksi itu?
2.      Apakah macam-macam biaya produksi itu?
3.      Apakah skala ekonomis dan disekonomi itu?

Tujuan
1.      Mengetahui definisi biaya produksi.
2.      Mengetahui macam-macam biaya produksi.
3.      Mengetahui tentang skala ekonomi dan disekonomi.



BAB II
PEMBAHASAN

       Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi dalam arti sempit merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau output. Sedangkan, biaya dalam arti luas merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk sampai distribusi di pasar atau output sampai di tangan konsumen. Semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan atau menambah kegunaan suatu barang tersebut dinilai dengan uang.
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan, meliputi biaya transportasi, biaya pengepakan serta biaya promosi, dan lain-lain. Biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, biaya tersebut secara ekonomis dapat dihitung sebagai biaya produksi, tetapi bukan merupakan pengeluaran uang. Pengeluaran yang tergolong sebagai biaya tersembunyi antara lain, pembayaran untuk keahlian keusahawanan tersebut atau tenaga sendiri, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, bahan baku dari kebun sendiri,  penyusutan peralatan, gedung, dan mesin-mesin produksi. Cara menaksir pengeluaran seperti itu adalah dengan melihat pendapatan yang paling tinggi yang dapat diperoleh apabila produsen itu bekerja di perusahaan lain, modalnya dipinjamkan atau diinvestasikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya disewakan kepada orang lain.

 Macam-Macam Biaya Produksi
Dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan menjadi dua jangka waktu, yaitu:
1.      Biaya Produksi Jangka Pendek
Yang dimaksudkan jangka pendek yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Jangka pendek adalah periode berlakunya dua kondisi, yaitu, perusahaan yang ada menghadapi batasan yang dipaksakan oleh sejumlah faktor produsi tetap dan perusahaan baru tidak dapat masuk, dan perusahaan yang ada tidak dapat keluar dari industri.
Macam-macam biaya produksi dalam jangka pendek, antara lain:
1.        Biaya Tetap atau Fixed Cost (FC)
     Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah berapapun jumlah barang yang diproduksi. Biaya untuk sewa tanah, sewa gedung, penyusutan mesin, gaji pegawai tetap, gaji manajer, bunga pinjaman bank adalah contoh-contoh biaya tetap. Misalnya, biaya gaji yang dikeluarkan perusahaan setiap bulan  Rp10.000.000. Selama satu bulan itu meskipun jumlah produksi bertambah biaya gaji bulan itu tidak bertambah kecuali jika ada penambahan tenaga kerja.
Biaya tetap dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a)    Biaya Tetap Total atau Total Fixed Cost (TFC)
Biaya tetap merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah tetap  dalam jangka waktu tertentu. Besarnya biaya tetap tidak tergantung pada besar kecilnya kuantitas produksi yang dilaksanakan. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya ini tetap harus dibayar.
b)   Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang dibebankan pada setiap satuan output yang dihasilkan. Biaya ini dihitung debgan membagi biaya tetap total dengan jumlah output yang diproduksi. Pada produksi  biaya tetap rata-ratanya , selanjutnya pada produksi . Sehingga dapat disimpulkan bahwa seberapa banyak output yang dihasilkan jumlah biaya tetap total akan sama. Tetapi semakin banyak output yang dihasilkan, biaya tetap rata-rata atau AFC akan semakin kecil dan semakin sedikit output yang dihasilkan, AFC semakin besar. Ini dapat diketahui dari bentuk kurva AFC yang melengkung ke kanan dari atas ke bawah.
2.      Biaya Variabel atau Variable Cost (VC)
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya tidak tetap atau berubah-ubah sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan. Semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel yang dikeluarkan juga semakin banyak. Sebaliknya, semakin sedikit output yang dihasilkan, semakin sedikit pula biaya variabel yang dikeluarkan. Biaya bahan baku, bahan pembantu, bahan bakar, dan upah tenaga kerja langsung merupakan contoh biaya variabel.
Jenis biaya variabel dapat dibedakan sebagai berikut:
1). Biaya Variabel Total atau Total Variable Cost (TVC)
Biaya variabel total merupakan seluruh biaya yang harus dikeluarkan selama masa produksi output dalam jumlah tertentu untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Dimisalkan bahwa faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh pendapatan sebesar Rp 50.000. Bahan-bahan mentah merupakan variabel yang berubah jumlah dan nilainya dalam proses produksi. Semakin tinggi produksi, semakin banyak bahan mentah yang yang diperlukan. Oleh sebab itu, biaya berubah biasanya merupakan perbelanjaan untuk membayar tenaga kerja yang digunakan.
2). Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC)
Perhitungan Biaya Variabel Rata-rata
Jumlah Produksi (Q)
(Unit)
Biaya Variabel (TVC)
(Rp)
Biaya Variabel Rata-rata
(AVC=TVC:Q) (Rp)
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
550
650
750
850
950
1055
1150
1250
1350
1450
55
32,5
25
21,25
19
17,5
16,4
15,6
15
14,5

3.      Biaya Total atau Total Cost (TC)
Biaya total merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untk memproduksi semua output, baik barang maupun jasa. Biaya total dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya tetap total (TFC) dengan biaya variabel total (TVC), yang dirumuskan sebagai berikut:
                                  
4.      Biaya Rata-rata atau Average Cost (AC)
         Biaya rata-rata atau AC merupakan biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit produksi. 
5.      Biaya marginal atau Marginal Cost (MC)
     Biaya marginal adalah kenaikan biaya total yang diakibatkan oleh diproduksinya tambahan satu unit output. Jadi biaya marginal (MC) merupakan perubahan biaya total (∆TC) jika produksi ditambah atau dikurangi (∆Q) dengan satu unit. 
                                                                                                             
         
Sehingga, ada beberapa hal yang mempengaruhi perhitungan biaya  marginal, yaitu:
1.    Biaya total setelah peningkatan produksi.
2.    Biaya total sebelum peningkatan produksi.
3.    Jumlah produksi sebelum peningkatan produksi.
4.    Jumlah produksi setelah peningkatan produksi.

          
2.      Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah atau menciutkan semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap,  semua jenis biaya yang dikeluarkan adalah biaya berubah. Hal ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumlah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah yang digunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luas bangunan atau luas pabrik yang digunakan. Akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan.
2.1  Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang
           Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai. Sehingga peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor, yaitu:
1.      Tingkat produksi yang ingin dicapai.
2.      Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.


2.2    Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang
          `Kurva LRAC (Long Run Average Cost) atau biaya total rata-rata jangka panjang adalah kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas produksinya. Kurva LRAC adalah suatu kurva yang berbentuk U yang jauh lebih datar daripada kurva biaya total rata-rata jangka pendek. Selain itu, semua kurva jangka pendek berada di atas kurva jangka panjang. Hal ini timbul karena perusahaan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi pada jangka panjang. Pada intinya, dalam jangka panjang perusahaan dapat memilih kurva jangka pendek yang ingin digunakan. Tetapi dalam jangka pendek, perusahaan harus menggunakan salah satu kurva jangka pendek yang telah dipilih sebelumnya. Kurva LRAC merupakan kurva yang menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek. Titik-titik persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum atau minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang. Satu hal perlu diingat dalam menggambarkan kurva LRAC adalah bahwa kurva itu tidak menyinggung kurva-kurva AC pada bagian (di titik) yang terendah dari kurva AC.

Dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun tidak menghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang. 

C.      Skala Ekonomi dan Disekonomi
Bentuk dari kurva biaya total rata-rata jangka panjang menyampaikan informasi penting tentang teknologi untuk memproduksi suatu barang. Ketika biaya total rata-rata jangka panjang menurun seiring meningkatnya output, dikatakan bahwa telah tercipta skala ekonomis (economics of scale). Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan produksi bertambah efisien. Hal ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Faktor-faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi antara lain:
1.      Spesialisasi biaya produksi.
2.      Pengurangan harga barang mentah dan kebutuhan produksi lain.
3.      Memungkinkan produk sampingan (by-products) diproduksi.
4.      Mendorong perkembangan usaha lain.
            Ketika biaya total rata-rata jangka panjang meningkat seiring meningkatnya output, dikatakan bahwa telah tercipta skala disekonomis (diseconomic of scale). Ketika biaya total rata-rata jangka panjang tidak berubah meskipun tingkat outputnya berubah, dikatakan bahwa tercipta skala hasil tetap (constant return to scale). Skala ekonomi muncul karena tingkat produksi yang tinggi memberikan kesempatan kepada setiap pekerja melakukan spesialisasi, yang mengakibatkan setiap pekerja menjadi lebih mahir melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Skala disekonomi dapat muncul karena masalah koordinasi yang sering kali terjadi pada perusahaan besar. Analisis ini menunjukkan mengapa kurva biaya total rata-rata jangka panjang seringkali berbentuk U. Pada tingkat produksi yang rendah, perusahaan memperoleh keuntungan dengan bertambah besarnya perusahaan karena perusahaan dapat diuntungkan oleh spesialisasi pekerjanya yang semakin besar. Sementara itu masalah koordinasi belum terjadi. Sebaliknya, pada tingkat produksi yang tinggi, manfaat-manfaat dari spesialisasi semakin nyata, namun masalah koordinasi menjadi semakin parah seiring pertumbuhan perusahaan. Maka, biaya total rata-rata jangka panjang menurun pada tingkat produksi yang rendah karena meningkatnya spesialisasi, dan naik pada tingkat produksi yang tinggi karena meningkatnya masalah koordinasi.    

  

BAB III
KESIMPULAN

Biaya produksi dalam arti sempit merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau output. Sedangkan, biaya dalam arti luas merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk sampai distribusi di pasar atau output sampai di tangan konsumen. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, biaya eksplisit dan biaya tersembunyi.
Dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan menjadi dua jangka waktu, yaitu, Biaya produksi jangka pendek, yang terdiri atas Biaya Tetap atau Fixed Cost (FC) yang dibagi menjadi Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC) dan Biaya Tetap Total atau Total Fixed Cost (TFC), Biaya Variabel atau Variable Cost (VC) yang dapat dibedakan sebagai berikut, Biaya Variabel Total atau Total Variable Cost (TVC) dan Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC), Biaya Total atau Total Cost (TC), Biaya Rata-rata atau Average Cost (AC) dan Biaya marginal atau Marginal Cost (MC). Sedangkan, Biaya produksi jangka panjang, semua jenis biaya yang dikeluarkan adalah biaya berubah dan tidak terdapat biaya tetap.
Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah.  Ketika biaya total rata-rata jangka panjang meningkat seiring meningkatnya output, dikatakan bahwa telah tercipta skala disekonomis. Ketika biaya total rata-rata jangka panjang tidak berubah meskipun tingkat outputnya berubah, dikatakan bahwa tercipta skala hasil tetap.

1 komentar:

Kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari sana bank karena skor rendah kredit, pinjaman bisnis, pinjaman Pendidikan, mobil pinjaman, kredit rumah, kredit perusahaan (dll), atau untuk membayar utang buruk atau tagihan, atau yang telah scammed oleh pemberi pinjaman sebelum uang palsu? Selamat, Anda berada di tempat yang tepat, dapat diandalkan Pinjaman Perusahaan Ibu Kelly untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2% telah datang untuk mengakhiri semua masalah keuangan Anda sekali dan untuk semua, untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan hubungi kami melalui email perusahaan kami: (kellywoodloanfirm@gmail.com)
Terima kasih
Terima kasih dan Tuhan memberkati
Ibu kelly

25 Juni 2016 pukul 23.59

Posting Komentar

romdankurkur itu Romdan