Selasa, 21 Januari 2014

Kepemimpinan


KEPEMIMPINAN

A.    Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Definisi kepemimpinan:
1.      Menurut A.F. Stoner adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas.
2.      Menurut Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullett adalah kesanggupan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam kegiatan tertentu.
3.      Menurut Kae H. Chung adalah proses mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan yang beraneka ragam.
4.      Menurut Leslie W. Rue dan Lloyd L. Byars adalah proses mempengaruhi aktivitas anggota kelompok di dalam menentukan tujuan dan usaha mencapainya.
5.      Menurut Robert A. Baron adalah proses dimana melaluinya dapat mempergunakan pengaruhnya pada orang lain.
6.      Menurut Tannebaum, Weschler and Nassarik adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk  mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.
7.      Menurut Shared Goal, Hemhiel & Coons adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
8.      Menurut Rauch & Behling adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
Secara umum kepemimpinan yaitu proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam mencapai tujuan organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
Ada 3 implikasi penting yaitu:
1.      Kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut). Kualitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin.
2.      Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan anggota kelompok dan anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung.
3.      Pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh dengan kata lain seorang pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.

B.     Pendekatan-pendekatan Studi Kepemimpinan
1.    Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan
Para psikolog berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Secara alamiah bahwa orang yang mempunyai sifat kepemimpinan adalah orang yang lebih agresif.
Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan, yaitu:
1.      Membandingkan bawahan dengan pemimpin.
2.      Membandingkan ciri pemimpin yang efektif dan tidak efektif.
Menurut Edwin Ghiselli sifat-sifat kepemimpinan yang efektif sebagai berikut:
1.      Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) atau pelaksanaan fungsi dasar-dasar menejemen terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.
2.      Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses.
3.      Kecerdasan, mencakup kebijaksanaan, pemikiran kreatif, dan daya pikir.
4.      Ketegasan (decisiveness) atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
5.      Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya sebangai kemampuan untuk menghadapi masalah.
6.      Inisiatif atua kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menentukan cara-cara baru atau inovasi.
Menurut Keith Davis ada empat ciri utama yang mempengaruhi terhadap kesuksesan kepemimpinan:
1.      Kecerdasan
2.      Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4.      Sikap-sikap hubungan manusiawi
Menurut Stogdill ada enam kategori pribadi yang membedakan antara pemimpin dan bawahan:
1.      Kapasitas
2.      Prestasi
3.      Tanggung jawab
4.      Partisipasi
5.      Status
6.      Situasi
2. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan
A. Fungsi-fungsi kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Pendekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, pemimpin  harus melakukan dua fungsi utama, yaitu fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau pemecahan masalah dan fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan kelompok (group-maintenance) atau sosial.
B. Gaya-gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan meliputi gaya dengan orientasi tugas (task-oriented) dan gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented). Pada gaya pertama pemimpin mengarahkan dan mengawasi melalui tugas-tugas yang diberikan kepada bawahannya secara teertutup. Sedangkan yang kedua lebih memperhatikan motivasi daripada mengawasi.
Penelitian-penelitian Tentang Pendekatan Perilaku Kepemimpinan
1.    Teori  X dan Teori Y dari McGREGOR
Douglas McGregor mengemukakan strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan-anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia. McGregor menyimpulkannya dengan memnbuat anggapan teori X dan teori Y.
Teori X:
1.    Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin.
2.    Orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan atau diancam dengan hukuman agar mereka menjalankan tugas untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3.    Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari  tanggung jawab, mempunyai ambisi relatif kecil dan menginginkan keamanan.
Teori Y:
1.    Penggunaan usaha phisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia seperti bermain atau istirahat.
2.    Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah satu-satunya untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi. Orang akan melakukan pengendalian diri dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan yang telah disetujuinya.
3.    Keterkaitan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka.
4.    Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
5.    Ada kapasitas besar untuk melakukan imajinasi, kecerdikan dan kreatifitas dalam penyelesaian masalah.
6.    Potensi intelektual rata-rata menusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern.


2.    Sistem Manajemen dari Likert
Sistem 1, manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
Sistem 2, manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut.
Sistem 3, manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan.
Sistem 4, tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok.
3.    Kisi-kisi mananjerial dari Blake dan Mouton
Kisi-kisi ini berkenaan dengan orientasi-orientasi manajer pada tugas (produksi) dan karyawan (orang) serta kombinasi antara keduanya. Didalamnya dijelaskan lima gaya kepemimpinan yaitu manajemen jatuh miskin, manajemen santai, manajemen manusia organisasi, wewenang ketaatan, dan manajemen team.
4.    Studi ohoi state
Faktor  ”consideration”   atau pertimbangan menggambarkan hubungan yang hangat antara seorang atasan dan bawahan. Adanya saling percaya, kekeluargaan dan panghargaan terhadap gagasan bawahan. Faktor “initiating structure” atau struktur pemakrasaan menjelaskan bahwa seorang pemimpin mengatur dan menentukan pola organisasi, saluran komunikasi, struktur peran dalam pencapaian tujuan organisasi dan cara pelaksanaannya.
Ada 4 gaya kepemimpinan utama yaitu:
1.    Strutur rendah dan pertimbangan tinggi.
2.    Stuktur tinggi dan pertimbangan tinggi.
3.    Stuktur rendah dan pertimbangan rendah.
4.    Stuktur rendah dan pertimbangan tinggi.


C.    Pendekatan situasional - “Contingency”
Ada tiga variabel kritis yang mempengaruhi gaya pemimpin yaitu:
1.    Pemimpin
2.    Bawahan
3.    Situasi
Kemampuan dan
kualitas pemimpin
 




Situasi                                                                         Kemampuan dan
kualitas bawahan
Teori-teori Situasional:
1.    Rangkaian kesatuan kepemimpinan Tannenbaum dan Schmiat
Manejer harus mempertimbangkan 3 kekuatan sebelum melakukan pemilihan gaya kepemimpinan, yaitu:
1.    Kekuatan-kekuatan dalam diri manajer yang mencakup sistem nilai, kepercayaan terhadap bawahan, kecenderungan kepemimpinan sendiri, dan perasaan aman dan tidak aman.
2.    Kekuatan-kekuatan dalam diri bawahan meliputi kebutuhan akan kebebasan, ketertarikan dan keahlian dalam menangani masalah, keinginan untuk terlibat dalam pembuatan keputusan.
3.    Kekuatan situasi mencakup tipe organisasi, efektifitas kelompok, desakan waktu, dan sifat masalah itu sendiri.
Pendekatan yang paling efektif sebagai manajer adalah sedapat mungkin fleksibel maupun memilih perilaku kepemimpinan yang dibutuhkan dalam waktu dan tempat tertentu.
2.    Teori Contigensi dari Fiedler
Pada dasarnya teori  ini menyatakan bahwa efektifitas suatu kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi antara kepribadian pemimpin dan situasi yang dihadapinya. Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin. Ketiga faktor itu adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan, struktur tugas, dan kekuatan posisi.
3.    Teori Siklus-kehidupan dari Hersey dan Blanchard
Penggunaan gaya adaptif oleh pemimpin tergantung pada diagnosa yang mereka buat terhadap situasi. Konsep dasar teori siklus kehidupan bahwa strategi dan perilaku pemimpin harus situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau ketidakdewasaan pengikut.

Fleksibilitas membantu menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara tepat dan membuat penyesuaian apabila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Semua orang harus berhati-hati terhadap berbagai macam gaya kepemimpinan dan menggunakan pengamatannya sendiri untuk mempelajari kepemimpiman dalam situasi-situasinya.

D.    Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).

E.     Tugas dan Peran Pemimpin
Menurut  James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1.       Pemimpin bekerja dengan orang lain.
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
2.       Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3.     Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas.
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada  staf.  Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4.       Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual.
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan  lain.
5.       Manajer adalah seorang mediator.
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6.       Pemimpin adalah politisi dan diplomat.
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya. 
7.       Pemimpin membuat keputusan yang sulit.
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg,  Peran Pemimpin adalah :
  1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
  2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
  3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator


F.     Prinsip-prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi.  Menurut Stephen R. Covey (1997),  prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1.      Seorang yang belajar seumur hidup.
2.      Berorientasi pada pelayanan.
3.      Membawa energi yang positif dengan percaya pada orang lain, keseimbangan dalamkehidupan, melihat kehidupan sebagai tantangan, sinergi, latihan mengembangkan diri sendiri.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi.  Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. 

klik murah koleksi heroshop

Grup Kami HeroShop

0 komentar:

Posting Komentar

romdankurkur itu Romdan