Rabu, 16 September 2015

Nilai Tukar Rupiah Dalam Perekonomian Internasional


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
            Globalisasi dalam sudut pandang ekonomi merupakan suatu babak dimana antara negara tidak lagi terdapat pembatas yang menghalangi negara lain untuk mengembangkan perindustrian sehingga setiap negara dituntut untuk dapat bersaing dan mengeluarkan hasil terbaik dari negaranya agar tidak hanya menjadi lahan negara konsumtif yang empuk bagi negara-negara dengan perindustrian yang telah maju. Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini. Hal tersebut terjadi akibat semakin besarnya volume dan keanekaragaman barang dan jasa yang akan diperdagangkan di negara lain. Oleh karena itu, upaya untuk meraih manfaat dari globalisasi dinilai menguntungkan. Penentuan kurs valuta asing menjadi pertimbangan penting bagi negara yang terlibat dalam perdagangan internasional, karena kurs valuta asing berpengaruh besar terhadap biaya dan manfaat dalam perdagangan internasional.
Permasalahan mengenai penentuan kurs valuta asing sekarang menjadi perdebatan. Jika dilihat dari sudut pandang pendekatan moneter, para ekonom pada umumnya melihat kurs valuta asing dipengaruhi oleh variabel fundamental ekonomi , antara lain jumlah uang beredar, tingkat output riil dan tingkat suku bunga ( Mac Donald dan Taylor, 1992,4). Sementara itu Tucker etal (1991) menambahkan variabel inflasi dalam model tersebut. Pendekatan moneter merupakan pengembangan konsep paritas daya beli dan teori kuantitas uang. Pendekatan ini menekankan bahwa ketidakseimbangan kurs valuta asing terjadi karena ketidakseimbangan di sektor moneter yaitu terjadinya perbedaan antara permintaan uang dengan penawaran uang ( jumlah uang beredar) ( Mussa, 1976,47). Dipakainya dollar Amerika sebagai pembanding, karena dollar Amerika merupakan mata uang yang kuat dan Amerika merupakan partner dagang yang dominan di Indonesia.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia dan masih banyak berbagai hasil bumi lainnya yang menjadi komoditi ekspor dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memegang peranan penting dalam perdagangan internasional. Namun di sisi lain terdapat fenomena memburuknya nilai mata uang rupiah dalam perekomomian internasional dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang merupakan satuan nilai tukar perekonomian dunia.
Dengan melemahnya nilai tukar mata uang Indonesia, menandakan lemahnya kondisi untuk melakukan transaksi luar negeri baik itu untuk ekspor-impor maupun hutang luar negeri. Terdepresiasinya mata uang Indonesia menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi negara berkembang yang sulit untuk meningkatkan perekonomiannya untuk bersaing dengan negara lain dan dilanda krisis ekonomi serta krisis kepercayaan terhadap mata uang domestik.

1.2.  Rumusan Masalah
1.        Bagaimana nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara-negara maju yang menjadi patokan dalam perekonomian dunia?
2.        Apa saja faktor yang menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun?
3.        Apa pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar bagi perekonomian dalam negeri?
4.        Apa saja usaha pemerintah untuk memperbaiki depresiasi atau pelemahan nilai tukar rupiah?

1.3.  Tujuan
1.        Untuk memahami nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara-negara maju yang menjadi patokan dalam perekonomian dunia.
2.        Untuk mengetahui yang menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun.
3.        Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar bagi perekonomian dalam negeri.
4.        Untuk mengetahui usaha pemerintah untuk memperbaiki depresiasi atau pelemahan nilai tukar rupiah.





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Nilai tukar

Nilai tukar mata uang atau yang sering disebut kurs adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga dikatakan haraga uang domestik terhadap mata uang asing. Nilai tukar yang kita kenakan dalam pengertian sehari-hari adalah pengertian nominal (nilai tukar nominal). Dalam menganalisis nilai tukar, kita juga mengenal nilai tukar riil.
Nilai tukar nominal adalah harga relatif dari mata uang satu negara dengan negara lain. Sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen jepang adalah 120 yen per dolar, maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di pasar uang. Orang Jepang yang ingin memiliki dolar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang di belinya. Orang amerika yang ingin memiliki yen akan mendapatkan 120 yen untuk setiap dolar yang ia bayar. Kenaikan kurs di sebut apresiasi, sementara penurunan kurs disebut depresiasi.
Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif, yaitu harga-harga di dalam negeri disbanding dengan harga-harga diluar negeri. Perhitungan kurs menjelaskan e sebagai kurs nominal (jumlah yen perdolar), P adalah tingkat harga di Amerika Serikat (di ukur dalam dolar), dan P* adalah tingkat harga di jepang (diukur dalam yen). Maka kurs riil ϵ adalah
Kurs riil  = Kurs Nominal ×Rasio Tingkat Harga
ϵ           =                e        ×            (P/P*)
kurs riil diantara dua negara dihitung dari kurs nominal dan tingakt harga dikedua negara. Jika, kurs riil tinggi, barang-barang diluar negeri relatif lebih murah, dan barang-barang domestik relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendal, barang-barang luar negeri relatif lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah.
Nilai tukar riil mencerminkan nilai tukar yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi antar dua negara. Jika mata uang melemah sebesar 10% sementara inflasi domestik 10% lebih tinggi dibandingkan inflasi luar negeri nilai tukar riil tidak berubah.

Ketidakstabilan nilai tukar

Ketidakstabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dari waktu ke waktu menyebabkan ketidakstabilan harga saham. Kondisi ini cenderung menimbulkan keragu-raguan bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham sektoral maupun Indeks Harga Saham Gabungan

Fluktuasi dalam nilai tukar

Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang tersedia.
Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena denganmeningkatnya permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan uang yang spekulatif. Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk domestik bruto (PDB) (gross domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) , dan tingkat permintaan pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada suatu negara akan semakin sedikit masyarakatnya yang secara keseluruhan akan dapat menghabiskan uang pada belanja pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa dan Bank Sentral, di Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia biasanya akan sedikit kesulitan dalam melakukan penyesuaian pasokan uang yang dalam persediaan untuk mengakomodasi perubahan dalam permintaan uang berkaitan dengan transaksi bisnis.
Dalam mengatasi permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank Sentral akan sangat sulit untuk mengakomodasinya akan tetapi akan selalu mencoba untuk melakukan dengan melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seseorang Investor dapat memilih untuk membeli kembali mata uangnya bila (yaitu suku bunga) cukup tinggi, akan tetapi, dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang akan berkaitan dan dapat menghambat pada pertumbuhan perekonomian negara serta para pelaku spekulasi akan terus, terutama sejak mata uang secara sengaja dibuat agar bisa dalam bawah tekanan terhadap mata uang dalam rangka untuk memaksa agar Bank Sentral dapat menjual mata uangnya untuk tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi maka para spekulan akan berusaha dapat membeli kembali mata uang tersebut dari bank dan pada harga yang lebih rendah atau selalu akan dekat dengan posisi harapan dengan demikian pengambilan keuntungan terjadi).

Kebijakan yang mempengaruhi kurs riil
ü  Kebijakan fiskal dalam negeri.
Kebijakan fiskal dalam negeri, seperti peningkatan belanja pemerintah atau pemotongan pajak dan mengurangi tabungan nasional. Akibatnya, pengurangan tabungan menurunkan jumlah dolar yang ditukarkan menjadi mata uang asing.
ü  Kebijakan fiskal luar negeri
Perubahan kebijakan fiskal ini akan mengurangi tabungan dunia dan menaikkan tingkat bunga dunia. Kenaikan tingkat bunga dunia akan mengurangi investasi domestik. Sehingga menyebabkan surplus perdagangan
Pergeseran dalam permintaan investasi
Pada tingkat bungan dunia tertentu, kenaikan permintaan investasi mendorong investsi yang lebih tinggi lagi. Ketika keringanan pajak investasi menyebabkan penanaman modal di Amerika menjadi lebih menarik, hal itu juga meningkatkan nilai dolar AS yang diperlukan untuk investasi ini. Ketika dolar mengalami apresiasi, barang-barang domestik menjadi relatif lebih mahal terhadap barang-barang luar negeri, dan ekspor neto menurun.
romdankurkur lensa dan hp

1.    Tingkat inflasi.
Rasio uang dalam daya beli (paritas daya beli) berfungsi sebagai semacam sumbu nilai tukar yang mencerminkan hukum nilai. Itulah mengapa tingkat inflasi berdampak pada nilai tukar. Semua hal lain dianggap sama, tingkat inflasi di negara tersebut telah terbalik dampak proporsional terhadap nilai mata uang nasional, yaitu peningkatan inflasi di suatu negara mengarah pada penurunan mata uang nasional, dan sebaliknya. penyusutan inflasi uang di dalam negeri mengurangi daya beli dan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka terhadap mata uang negara-negara di mana tingkat inflasi yang lebih rendah. Alignment dari nilai tukar dan penyesuaian paritas daya beli yang terjadi dalam waktu dua tahun. Hal ini karena kutipan harian nilai tukar tidak dikoreksi berdasarkan daya beli mereka, dan ada faktor lain dari pembentukan nilai tukar.
2.    Aktifitas neraca pembayaran.
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian, neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Dengan demikian, semakin tinggi pangsa ekspor produk nasional bruto (semakin tinggi keterbukaan ekonomi), semakin tinggi elastisitas nilai tukar. Selain itu, nilai tukar mempengaruhi kebijakan ekonomi negara dalam komponen neraca pembayaran: transaksi berjalan dan transaksi modal. Sebagai contoh, efek dari perubahan tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan, subsidi ekspor berdampak pada neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif dalam perdagangan ada di muka terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang negara yang meningkatkan laju, dan dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya terjadi. Pergerakan modal jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada tingkat suku bunga domestik, pembatasan atau mendorong impor dan ekspor modal. Perubahan saldo modal berdampak pada mata uang, yang mirip dengan neraca perdagangan oleh mark (plus atau minus). Namun, ada pengaruh negatif dari arus modal masuk berlebihan jangka pendek ke negara pada tingkat mata uangnya karena dapat meningkatkan jumlah uang beredar berlebih, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan harga yang lebih tinggi dan depresiasi mata uang.
3.    Perbedaan suku bunga di berbagai negara.
Pengaruh kurs dijelaskan oleh dua faktor utama. Pertama, perubahan tingkat suku bunga di suatu negara, mempengaruhi semua jangka pendek lain yang sama, arus modal internasional, khususnya. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga merangsang masuknya modal asing dan pemotongan yang mempromosikan pengurangan arus keluar modal, termasuk nasional. Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi tingkat suku bunga masuk, permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu menjadi mahal. Pergerakan modal, terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan ketidakstabilan neraca pembayaran. Kedua, suku bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika melaksanakan transaksi, bank mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan pemandangan yang berasal dari laba. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan pinjaman lebih murah di pasar uang asing, dimana tingkat lebih rendah, dan tempat mata uang asing di pasar kredit domestik, jika tingkat bunga yang lebih tinggi. Di sisi lain, kenaikan nominal suku bunga di suatu negara menurunkan permintaan untuk mata uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal untuk bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman, pengusaha meningkatkan biaya produk mereka yang, pada gilirannya, menyebabkan tingginya harga barang dalam negeri. Hal ini relatif mengurangi nilai mata uang nasional terhadap satu negara.
4.    Aktifitas pasar valuta asing dan transaksi mata uang spekulatif.
Jika tingkat mata uang cenderung menurun perusahaan dan bank menjualnya dengan mata uang lebih stabil dan itu memperburuk posisi mata uang. pasar mata uang bereaksi dengan cepat terhadap perubahan ekonomi dan politik, fluktuasi rasio pertukaran. Dalam melakukannya, mereka meningkatkan peluang spekulasi mata uang
5.      Tingkat kepercayaan di pasar mata uang nasional dan dunia.
Hal ini tergantung pada situasi ekonomi dan politik di dalam negeri serta faktor-faktor yang ditunjukkan di atas yang mempengaruhi nilai tukar. Dealer memperhitungkan tidak hanya laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, daya beli mata uang, keseimbangan permintaan dan penawaran mata uang, tetapi prospek dinamika mereka. Sering kali, harapan publikasi data resmi pada neraca perdagangan dan neraca pembayaran atau hasil pemilu mempengaruhi rasio penawaran dan permintaan dan tingkat mata uang. Kadang-kadang, di pasar mata uang ada perubahan prioritas dalam mendukung berita politik, rumor pengunduran diri menteri, dll.
6.    Kebijakan moneter.
Rasio peraturan pasar dan keadaan nilai tukar mempengaruhi dinamika. Pembentukan nilai tukar di pasar valuta asing melalui mekanisme permintaan dan penawaran mata uang biasanya disertai oleh fluktuasi tajam dalam hubungan pertukaran. Bentuk tukar riil di pasar yang merupakan indikator, uang ekonomi, kredit keuangan, dan kepercayaan dalam mata uang tertentu. Regulasi nilai tukar yang bertujuan meningkatkan atau menurunkan atas dasar tujuan kebijakan moneter dan ekonomi pendapatan.
7.    Pendapatan Nasional bukanlah komponen independen yang dapat melakukan perubahan.
Namun, secara umum, faktor yang menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional memiliki dampak yang besar pada nilai tukar. Dengan demikian, peningkatan pasokan produk meningkatkan nilai tukar, sementara peningkatan permintaan domestik mengurangi laju. Dalam jangka panjang, pendapatan nasional yang lebih tinggi berarti nilai yang lebih tinggi dari mata uang negara.
8.    Faktor pasar, Faktor-faktor ini secara signifikan dapat mengubah nilai mata uang di interval pendek.
Harapan keseluruhan bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan, perubahan dalam defisit perdagangan fiskal dan asing secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Di samping itu, ekspektasi pelaku pasar valuta asing memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai tukar. puncak musiman dan turunnya aktivitas bisnis di negara yang memiliki dampak signifikan terhadap tingkat mata uang nasional.

3.      Nilai  tukar mata uang Rupiah dengan Dollar
Secara fundamental posisi rupiah di level 8.700 saat ini merupakan posisi yang cukup stabil. Saat ini melemahnya rupiah cenderung membuat pelaku pasar melakukan non-delivery forward (NDF). NDF merupakan suatu kontrak forward jangka pendek dengan keuntungan atau kerugian pada waktu jatuh tempo dengan menghitung selisih antara nilai tukar yang telah disetujui dan nilai tukar yang terjadi di pasar spot pada saat kontrak tersebut jatuh tempo. NDF merupakan instrumen hedging yang populer untuk mata uang yang tidak diperdagangkan secara internasional seperti rupiah.



Pada ilustrasi diatas, dapat dilihat bagaimana penurunan kurs tukar nominal akan cenderung mendorong ekspor dan menurunkan impor suatu negara. Sebaliknya pula, penguatan kurs tukar akan cenderung menurunkan ekspor dan menaikkan impor (karena harga produk ekspor menjadi relatif mahal bagi konsumen negara lain dan harga produk impor menjadi relatif murah bagi konsumen di dalam negeri).
Dampak yang terjadi akibat apresiasi riil ini umumnya sama dengan dampak dari apresiasi nominal, misalnya :

  1. Produk impor yang masuk akan semakin banyak, sehingga intensitas persaingan meningkat.
  2. Ekspor akan cenderung turun, karena harga produk ekspor menjadi relatif mahal bagi konsumen di negara lain.
  3. Jika ada pengiriman hasil keuntungan dari anak perusahaan di Jepang ke perusahaan induk di Amerika (repatriasi laba), jumlahnya akan lebih besar. Hal ini karena inflasi di Jepang menaikkan harga produk yang dijual di dalam negeri, sehingga total pendapatan anak perusahaan meningkat

2 komentar:

Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009

18 Januari 2016 pukul 10.23

Halo! Selamat Siang,

Perkenalkan sebelumnya, saya Elfira, dari Department Kemitraan Instaforex Company.
Kami ingin menawarkan kerjasama program afiliasi yang memungkinkan Anda mendapatkan $ 15-53 dari setiap lot pasar standar pelanggan Anda.
Jika Anda tertarik, silahkan hubungi saya dan saya akan memberikan rincian.

InstaForex memberikan semua mitra dengan peluang berikut:

- SUB-IB Program - menarik mitra dan mendapatkan komisi dari klien sub IB anda;
- jangkauan terluas materi promosi;
- konten gratis untuk situs web Anda;
- Statistik link referral canggih dalam Kabinet Mitra Anda;
- website siap pakai bebas untuk kenyamanan Anda;
- bonus kupon untuk mendorong pedagang;
- kampanye - "$ 500 Afiliasi Reward!";
- hadiah untuk mitra: undian dari gadget mobile (iPad, iPhone, Blackberry, atau Samsung Galaxy Tab);
- berbagai pilihan sistem pembayaran untuk account pengisian dan penarikan dana;
- dukungan dan pendekatan individu untuk setiap mitra.

Menjadi afiliasi sekarang dan mendapatkan materi informasi untuk situs web Anda dengan link afiliasi terintegrasi!
Kami akan senang untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih atas perhatian yang diberikan, jika ada pertanyaan atau sudah melakukan pendaftaran, silahkan hubungi saya kembali.

Salam,
Elfira

Email:
Partners Department Instaforex.
InstaForex Group
Facebook: Elfiraifx
Skype: ElfiraIFX
WA: 08111779906
partners@mail4.instaforex.com

Anonim
13 Maret 2017 pukul 11.15

Posting Komentar

romdankurkur itu Romdan