BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Globalisasi
dalam sudut pandang ekonomi merupakan suatu babak dimana antara negara tidak
lagi terdapat pembatas yang menghalangi negara lain untuk mengembangkan
perindustrian sehingga setiap negara dituntut untuk dapat bersaing dan
mengeluarkan hasil terbaik dari negaranya agar tidak hanya menjadi lahan negara
konsumtif yang empuk bagi negara-negara dengan perindustrian yang telah maju. Kompleksitas
sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi
dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini. Hal
tersebut terjadi akibat semakin besarnya volume dan keanekaragaman barang dan
jasa yang akan diperdagangkan di negara lain. Oleh karena itu, upaya untuk
meraih manfaat dari globalisasi dinilai menguntungkan. Penentuan kurs valuta
asing menjadi pertimbangan penting bagi negara yang terlibat dalam perdagangan
internasional, karena kurs valuta asing berpengaruh besar terhadap biaya dan
manfaat dalam perdagangan internasional.
Permasalahan
mengenai penentuan kurs valuta asing sekarang menjadi perdebatan. Jika dilihat
dari sudut pandang pendekatan moneter, para ekonom pada umumnya melihat kurs
valuta asing dipengaruhi oleh variabel fundamental
ekonomi , antara lain jumlah uang beredar, tingkat output riil dan tingkat suku
bunga ( Mac Donald dan Taylor, 1992,4). Sementara itu Tucker etal (1991)
menambahkan variabel inflasi dalam model tersebut. Pendekatan
moneter merupakan pengembangan konsep paritas daya beli dan teori kuantitas
uang. Pendekatan ini menekankan bahwa ketidakseimbangan kurs valuta
asing terjadi karena ketidakseimbangan di sektor moneter yaitu terjadinya
perbedaan antara permintaan uang dengan penawaran uang ( jumlah uang beredar) (
Mussa, 1976,47). Dipakainya dollar Amerika sebagai pembanding, karena dollar
Amerika merupakan mata uang yang kuat dan Amerika merupakan partner dagang yang
dominan di Indonesia.
Negara
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia dan
masih banyak berbagai hasil bumi lainnya yang menjadi komoditi ekspor dunia. Hal
ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang
memegang peranan penting dalam perdagangan internasional. Namun di sisi lain
terdapat fenomena memburuknya nilai mata uang rupiah dalam perekomomian
internasional dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang
merupakan satuan nilai tukar perekonomian dunia.
Dengan
melemahnya nilai tukar mata uang Indonesia, menandakan lemahnya kondisi untuk
melakukan transaksi luar negeri baik itu untuk ekspor-impor maupun hutang luar
negeri. Terdepresiasinya mata uang
Indonesia menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi negara berkembang yang
sulit untuk meningkatkan perekonomiannya untuk bersaing dengan negara lain dan
dilanda krisis ekonomi serta krisis kepercayaan terhadap mata uang domestik.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara-negara maju yang menjadi patokan
dalam perekonomian dunia?
2.
Apa
saja faktor yang menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun?
3.
Apa
pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar
bagi perekonomian dalam negeri?
4.
Apa
saja usaha pemerintah untuk memperbaiki depresiasi atau pelemahan nilai tukar
rupiah?
1.3. Tujuan
1.
Untuk
memahami nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara-negara maju yang menjadi
patokan dalam perekonomian dunia.
2.
Untuk
mengetahui yang menyebabkan perubahan nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun.
3.
Untuk
mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan nilai tukar rupiah terhadap
dollar bagi perekonomian dalam negeri.
4.
Untuk
mengetahui usaha pemerintah untuk memperbaiki depresiasi atau pelemahan nilai
tukar rupiah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Nilai tukar
Nilai tukar mata uang
atau yang sering disebut kurs adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata
uang domestik atau dapat juga dikatakan haraga uang domestik terhadap mata uang
asing. Nilai tukar yang kita kenakan dalam pengertian sehari-hari adalah
pengertian nominal (nilai tukar nominal). Dalam menganalisis nilai tukar, kita juga
mengenal nilai tukar riil.
Nilai tukar nominal adalah harga relatif dari mata uang satu negara dengan negara lain. Sebagai
contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen jepang adalah 120 yen per dolar, maka
anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di pasar uang. Orang Jepang yang ingin
memiliki dolar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang di belinya. Orang
amerika yang ingin memiliki yen akan mendapatkan 120 yen untuk setiap dolar
yang ia bayar. Kenaikan kurs di sebut apresiasi, sementara penurunan kurs
disebut depresiasi.
Nilai tukar riil adalah
nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif, yaitu
harga-harga di dalam negeri disbanding dengan harga-harga diluar negeri. Perhitungan
kurs menjelaskan e sebagai kurs
nominal (jumlah yen perdolar), P
adalah tingkat harga di Amerika Serikat (di ukur dalam dolar), dan P* adalah tingkat harga di jepang
(diukur dalam yen). Maka kurs riil ϵ
adalah
Kurs
riil = Kurs Nominal ×Rasio Tingkat Harga
ϵ
= e × (P/P*)
kurs
riil diantara dua negara dihitung dari kurs nominal dan tingakt harga dikedua
negara. Jika, kurs riil tinggi,
barang-barang diluar negeri relatif lebih murah, dan barang-barang domestik
relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendal, barang-barang luar negeri relatif
lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah.
Nilai
tukar riil mencerminkan nilai tukar yang telah disesuaikan dengan tingkat
inflasi yang terjadi antar dua negara. Jika mata uang melemah sebesar 10%
sementara inflasi domestik 10% lebih tinggi dibandingkan inflasi luar negeri
nilai tukar riil tidak berubah.
Ketidakstabilan nilai tukar
Ketidakstabilan
nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dari waktu ke waktu menyebabkan
ketidakstabilan harga saham. Kondisi ini cenderung menimbulkan keragu-raguan
bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat
dilihat dari harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks
harga saham sektoral maupun Indeks Harga Saham Gabungan
Fluktuasi dalam nilai tukar
Nilai tukar yang
berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai
salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung
menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang
tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang
tersedia.
Peningkatan
permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena denganmeningkatnya
permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan
uang yang spekulatif. Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan
tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk domestik bruto (PDB) (gross
domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) , dan tingkat
permintaan pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada suatu negara akan
semakin sedikit masyarakatnya yang secara keseluruhan akan dapat menghabiskan
uang pada belanja pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa dan Bank Sentral,
di Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia biasanya akan sedikit
kesulitan dalam melakukan penyesuaian pasokan uang yang dalam persediaan untuk
mengakomodasi perubahan dalam permintaan uang berkaitan dengan transaksi
bisnis.
Dalam mengatasi
permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank Sentral akan sangat sulit
untuk mengakomodasinya akan tetapi akan selalu mencoba untuk melakukan dengan
melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seseorang Investor dapat memilih
untuk membeli kembali mata uangnya bila (yaitu suku bunga) cukup tinggi, akan
tetapi, dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka
kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan
tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang akan berkaitan dan dapat
menghambat pada pertumbuhan perekonomian negara serta para pelaku spekulasi
akan terus, terutama sejak mata uang secara sengaja dibuat agar bisa dalam
bawah tekanan terhadap mata uang dalam rangka untuk memaksa agar Bank Sentral
dapat menjual mata uangnya untuk tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi
maka para spekulan akan berusaha dapat membeli kembali mata uang tersebut dari
bank dan pada harga yang lebih rendah atau selalu akan dekat dengan posisi
harapan dengan demikian pengambilan keuntungan terjadi).
Kebijakan
yang mempengaruhi kurs riil
ü Kebijakan fiskal dalam
negeri.
Kebijakan fiskal
dalam negeri, seperti peningkatan belanja pemerintah atau pemotongan pajak dan
mengurangi tabungan nasional. Akibatnya, pengurangan tabungan menurunkan jumlah
dolar yang ditukarkan menjadi mata uang asing.
ü Kebijakan fiskal luar
negeri
Perubahan
kebijakan fiskal ini akan mengurangi tabungan dunia dan menaikkan tingkat bunga
dunia. Kenaikan tingkat bunga dunia akan mengurangi investasi domestik.
Sehingga menyebabkan surplus perdagangan
Pergeseran dalam permintaan
investasi
Pada tingkat bungan
dunia tertentu, kenaikan permintaan investasi mendorong investsi yang lebih
tinggi lagi. Ketika keringanan pajak investasi menyebabkan penanaman modal di
Amerika menjadi lebih menarik, hal itu juga meningkatkan nilai dolar AS yang
diperlukan untuk investasi ini. Ketika dolar mengalami apresiasi, barang-barang
domestik menjadi relatif lebih mahal terhadap barang-barang luar negeri, dan
ekspor neto menurun.
romdankurkur lensa dan hp
romdankurkur lensa dan hp
1. Tingkat inflasi.
Rasio
uang dalam daya beli (paritas daya beli) berfungsi sebagai semacam sumbu nilai
tukar yang mencerminkan hukum nilai. Itulah mengapa tingkat inflasi berdampak
pada nilai tukar. Semua hal lain dianggap sama, tingkat inflasi di negara
tersebut telah terbalik dampak proporsional terhadap nilai mata uang nasional,
yaitu peningkatan inflasi di suatu negara mengarah pada penurunan mata uang
nasional, dan sebaliknya. penyusutan inflasi uang di dalam negeri mengurangi
daya beli dan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka
terhadap mata uang negara-negara di mana tingkat inflasi yang lebih rendah.
Alignment dari nilai tukar dan penyesuaian paritas daya beli yang terjadi dalam
waktu dua tahun. Hal ini karena kutipan harian nilai tukar tidak dikoreksi
berdasarkan daya beli mereka, dan ada faktor lain dari pembentukan nilai tukar.
2. Aktifitas neraca pembayaran.
Neraca
pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan demikian, neraca
pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional dengan meningkatnya permintaan
dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif menyebabkan kecenderungan
penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai seorang debitur dalam negeri
mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata uang asing untuk membayar
kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak neraca pembayaran pada nilai
tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Dengan demikian, semakin
tinggi pangsa ekspor produk nasional bruto (semakin tinggi keterbukaan
ekonomi), semakin tinggi elastisitas nilai tukar. Selain itu, nilai tukar
mempengaruhi kebijakan ekonomi negara dalam komponen neraca pembayaran:
transaksi berjalan dan transaksi modal. Sebagai contoh, efek dari perubahan
tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan, subsidi ekspor berdampak pada
neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif dalam perdagangan ada di muka
terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang negara yang meningkatkan laju,
dan dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya terjadi. Pergerakan modal
jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada tingkat suku bunga domestik,
pembatasan atau mendorong impor dan ekspor modal. Perubahan saldo modal
berdampak pada mata uang, yang mirip dengan neraca perdagangan oleh mark (plus
atau minus). Namun, ada pengaruh negatif dari arus modal masuk berlebihan
jangka pendek ke negara pada tingkat mata uangnya karena dapat meningkatkan
jumlah uang beredar berlebih, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan harga
yang lebih tinggi dan depresiasi mata uang.
3. Perbedaan suku bunga di berbagai
negara.
Pengaruh
kurs dijelaskan oleh dua faktor utama. Pertama, perubahan tingkat suku bunga di
suatu negara, mempengaruhi semua jangka pendek lain yang sama, arus modal
internasional, khususnya. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga merangsang
masuknya modal asing dan pemotongan yang mempromosikan pengurangan arus keluar
modal, termasuk nasional. Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi
tingkat suku bunga masuk, permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu
menjadi mahal. Pergerakan modal, terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan
ketidakstabilan neraca pembayaran. Kedua, suku bunga mempengaruhi operasi pasar
valuta asing dan pasar uang. Ketika melaksanakan transaksi, bank
mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan
pemandangan yang berasal dari laba. Mereka lebih memilih untuk mendapatkan
pinjaman lebih murah di pasar uang asing, dimana tingkat lebih rendah, dan
tempat mata uang asing di pasar kredit domestik, jika tingkat bunga yang lebih
tinggi. Di sisi lain, kenaikan nominal suku bunga di suatu negara menurunkan
permintaan untuk mata uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal
untuk bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman, pengusaha meningkatkan biaya produk
mereka yang, pada gilirannya, menyebabkan tingginya harga barang dalam negeri.
Hal ini relatif mengurangi nilai mata uang nasional terhadap satu negara.
4. Aktifitas pasar valuta asing dan
transaksi mata uang spekulatif.
Jika
tingkat mata uang cenderung menurun perusahaan dan bank menjualnya dengan mata
uang lebih stabil dan itu memperburuk posisi mata uang. pasar mata uang bereaksi
dengan cepat terhadap perubahan ekonomi dan politik, fluktuasi rasio
pertukaran. Dalam melakukannya, mereka meningkatkan peluang spekulasi mata uang
5. Tingkat kepercayaan di pasar mata
uang nasional dan dunia.
Hal
ini tergantung pada situasi ekonomi dan politik di dalam negeri serta
faktor-faktor yang ditunjukkan di atas yang mempengaruhi nilai tukar. Dealer
memperhitungkan tidak hanya laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, daya beli mata
uang, keseimbangan permintaan dan penawaran mata uang, tetapi prospek dinamika
mereka. Sering kali, harapan publikasi data resmi pada neraca perdagangan dan
neraca pembayaran atau hasil pemilu mempengaruhi rasio penawaran dan permintaan
dan tingkat mata uang. Kadang-kadang, di pasar mata uang ada perubahan
prioritas dalam mendukung berita politik, rumor pengunduran diri menteri, dll.
6. Kebijakan moneter.
Rasio
peraturan pasar dan keadaan nilai tukar mempengaruhi dinamika. Pembentukan
nilai tukar di pasar valuta asing melalui mekanisme permintaan dan penawaran
mata uang biasanya disertai oleh fluktuasi tajam dalam hubungan pertukaran.
Bentuk tukar riil di pasar yang merupakan indikator, uang ekonomi, kredit
keuangan, dan kepercayaan dalam mata uang tertentu. Regulasi nilai tukar yang
bertujuan meningkatkan atau menurunkan atas dasar tujuan kebijakan moneter dan
ekonomi pendapatan.
7. Pendapatan Nasional bukanlah
komponen independen yang dapat melakukan perubahan.
Namun,
secara umum, faktor yang menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional
memiliki dampak yang besar pada nilai tukar. Dengan demikian, peningkatan
pasokan produk meningkatkan nilai tukar, sementara peningkatan permintaan
domestik mengurangi laju. Dalam jangka panjang, pendapatan nasional yang lebih
tinggi berarti nilai yang lebih tinggi dari mata uang negara.
8. Faktor pasar, Faktor-faktor ini
secara signifikan dapat mengubah nilai mata uang di interval pendek.
Harapan
keseluruhan bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan, perubahan dalam defisit
perdagangan fiskal dan asing secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Di samping
itu, ekspektasi pelaku pasar valuta asing memiliki dampak yang signifikan
terhadap nilai tukar. puncak musiman dan turunnya aktivitas bisnis di negara
yang memiliki dampak signifikan terhadap tingkat mata uang nasional.
3.
Nilai tukar mata uang Rupiah dengan Dollar
Secara
fundamental posisi rupiah di level 8.700 saat ini merupakan posisi yang cukup
stabil. Saat ini melemahnya rupiah cenderung membuat pelaku pasar melakukan non-delivery forward (NDF). NDF merupakan suatu kontrak forward
jangka pendek dengan keuntungan atau kerugian pada waktu jatuh tempo dengan
menghitung selisih antara nilai tukar yang telah disetujui dan nilai tukar yang
terjadi di pasar spot pada saat kontrak tersebut jatuh tempo. NDF merupakan
instrumen hedging yang populer untuk mata uang yang tidak diperdagangkan secara
internasional seperti rupiah.
Pada ilustrasi diatas, dapat dilihat bagaimana
penurunan kurs tukar nominal akan cenderung mendorong ekspor dan menurunkan
impor suatu negara. Sebaliknya pula, penguatan kurs tukar akan cenderung
menurunkan ekspor dan menaikkan impor (karena harga produk ekspor menjadi
relatif mahal bagi konsumen negara lain dan harga produk impor menjadi relatif
murah bagi konsumen di dalam negeri).
Dampak yang terjadi akibat
apresiasi riil ini umumnya sama dengan dampak dari apresiasi nominal, misalnya
:
- Produk impor yang masuk akan
semakin banyak, sehingga intensitas persaingan meningkat.
- Ekspor akan cenderung turun, karena
harga produk ekspor menjadi relatif mahal bagi konsumen di negara lain.
- Jika ada pengiriman hasil keuntungan dari anak perusahaan di Jepang ke perusahaan induk di Amerika (repatriasi laba), jumlahnya akan lebih besar. Hal ini karena inflasi di Jepang menaikkan harga produk yang dijual di dalam negeri, sehingga total pendapatan anak perusahaan meningkat
2 komentar:
Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009
Halo! Selamat Siang,
Perkenalkan sebelumnya, saya Elfira, dari Department Kemitraan Instaforex Company.
Kami ingin menawarkan kerjasama program afiliasi yang memungkinkan Anda mendapatkan $ 15-53 dari setiap lot pasar standar pelanggan Anda.
Jika Anda tertarik, silahkan hubungi saya dan saya akan memberikan rincian.
InstaForex memberikan semua mitra dengan peluang berikut:
- SUB-IB Program - menarik mitra dan mendapatkan komisi dari klien sub IB anda;
- jangkauan terluas materi promosi;
- konten gratis untuk situs web Anda;
- Statistik link referral canggih dalam Kabinet Mitra Anda;
- website siap pakai bebas untuk kenyamanan Anda;
- bonus kupon untuk mendorong pedagang;
- kampanye - "$ 500 Afiliasi Reward!";
- hadiah untuk mitra: undian dari gadget mobile (iPad, iPhone, Blackberry, atau Samsung Galaxy Tab);
- berbagai pilihan sistem pembayaran untuk account pengisian dan penarikan dana;
- dukungan dan pendekatan individu untuk setiap mitra.
Menjadi afiliasi sekarang dan mendapatkan materi informasi untuk situs web Anda dengan link afiliasi terintegrasi!
Kami akan senang untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih atas perhatian yang diberikan, jika ada pertanyaan atau sudah melakukan pendaftaran, silahkan hubungi saya kembali.
Salam,
Elfira
Email:
Partners Department Instaforex.
InstaForex Group
Facebook: Elfiraifx
Skype: ElfiraIFX
WA: 08111779906
partners@mail4.instaforex.com
Posting Komentar